Penanganan Banjir dan Drainase jadi Usulan Utama Masyarakat di Reses AJP

Anggota Komisi II DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra (AJP) melaksanakan reses di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kamis (2/2). foto: cekfakta.co.id

SULAWESI TENGGARA – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP) menggelar reses masa sidang I 2022-2023 di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Kamis (2/2/2023).

Dalam resesnya itu AJP mengatakan bahwa dia dan anggota DPRD lainnya saat ini kembali ke Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing.

“Saya bersama 5 (lima) anggota DPRD provinsi lainnya juga turun. Saya secara pribadi memilih daerah-daerah yang belum pernah saya datangi,” kata AJP.

Dia menyampaikan, reses ini dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya di dapil. Oleh karena itu, dia meminta kepada warga yang hadir untuk memberikan aspirasinya, yang kemudian akan diolah, dilihat dan di intervensi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Untuk di wilayah Kota Kendari 90% dibiayai oleh APBD kota sedangkan 10% masuk APBD provinsi. Jadi ketika nanti kita menyampaikan aspirasi, akan kita lihat secara matang, apakah bisa diintervensi oleh APBD provinsi atau kewenangannya kota,” ucap Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra ini.

Reses di Kelurahan Bende, AJP siap realisasikan usulan masyarakat

AJP berharap dengan kehadirannya di Kelurahan Bende dalam rangka reses dapat bersinergi dengan masyarakat setempat, dalam menyampaikan aspirasi atau kebutuhan di wilayah itu.

“Sebenarnya saya harapkan pemerintah hadir, dalam hal ini pak lurah atau pak camat. Ketika ada usulan dari masyarakat, kita bisa langsung berkomunikasi, apakah ini pernah diusul di musrenbang atau tidak, supaya kita tau,” tuturnya.

AJP kembali menjelaskan, dalam resesnya itu, penanganan banjir dan drainase menjadi pokok utama usulan masyarakat. Dirinya juga akan berkomunikasi dengan instansi terkait, khususnya Cipta Karya dan PUPR.

“Jadi nanti tinggal kita lihat, di dinas mana ini bisa masuk usulan masyarakat. Kita harapkan bisa masuk nanti di anggaran perubahan 2023,” kata pria

Di reses tersebut juga, bebebrapa masyarakat mengusulkan untuk pembuatan markah kejut (polisi tidur_red) dan bak sampah. Menanggapi itu, AJP mengatakan, usualan tersebut tidak dapat dimasukan ke dalam APBD.

Foto bersama AJP dan warga usai reses

Oleh karena itu, AJP bakal menggunakan dana pribadinya untuk pembuatan beberapa polisi tidur dan bak sampah di wilayah tersebut.

“Insya Allah akan kita bantu dengan dana pribadi,” ujar AJP menanggapi usulan itu.

Mukhtar, salah satu masyarakat di Kelurahan Bende yang sempat ditemui awak media menuturkan bahwa dirinya mewakili masyarakat setempat sangat berharap usulan-usulan yang disampaikan dapat direalisasikan.

“Tadi dia sampaikan pak AJP bahwa besok atau Senin akan didatangkan instansi-instansi terkait untuk melihat usulan warga,” kata Mukhtar saat diwawancarai usai reses.

Mukhtar menyampaikan, sebagai anggota DPRD, AJP juga memiliki kemampuan terbatas, jadi dia meminta kepada warga masyarakat untuk dapat memaklumi hal itu.

“Kalau bisa direalisasikan salah satu dari usulan masyarakat tadi, itu suatu kesyukuran buat kami,” ujarnya.

Diakhir resesnya, AJP memberikan bingkisan untuk masyarakat, melalui perwakilan pemerintah kelurahan setempat secara simbolis.

URL List

Komentar