PT Vale Catat Kinerja Terbaik di 2021

PT Vale Catat Kinerja Terbaik di 2021

CEKAFAKTA.CO.ID,. JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale atau Perseroan IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama-sama “Grup”) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk 2021. Perseroan membukukan hasil yang kuat dengan EBITDA sebesar AS $ 391,9 juta, meningkat 44% dari EBITDA tahun sebelumnya.

“Kami mencapai enam tahun kalenderbebas kematian berturut-turut dan berhasil mengurangi dampak COVID-19. Harga nikel yang lebih tinggi diiringi dengan disiplin biaya yang kuat memberikan dampak positif pada kinerja keuangan kami,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Dilanjutkannya bahwa sepanjang 2022 ini PT Vale mencatat laba bersih dua kali lipat dan membukukan saldo kas akhir tahun menjadi AS $ 508,3 juta, meningkat hampir AS $ 120 juta dari saldo tahun sebelumnya.

“Penguatan saldo kas ini akan memberikan dukungan yang kuat untuk pelaksanaan proyek pertumbuhan kami,” lanjutnya.

Grup mencatat penjualan sebesar AS$953,2 juta pada 2021 atau 25% di atas penjualan yang tercatat pada 2020 sebesar AS$764,7 juta. Harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte adalah AS$14.309 perton, meningkat dari level 2020 sebesar AS$10.498 perton.

Konsumsi dan harga rata-rata High Sulphur Fuel Oil (“HSFO”), diesel serta batubara PT Vale disajikan pada tabel berikut:

4T21
3T21
2021
2020

VolumeHSFO(barel)
332.212
318.315
1.291.027
1.310.299

Hargarata-rataHSFOperbarel
AS$68,39
AS$63,33
AS$59,51
AS$42,02

Volumediesel(kiloliter)
15.940
16.605
66.528
75.610

Hargarata-ratadieselper liter
AS$0,59
AS$0,54
AS$0,50
AS$0,39

Volumebatubara(t)
96.102
104.579
374.937
426.429

Hargarata-ratabatubarapert(*)
AS$227,90
AS$163,07
AS$159,73
AS$98,83

(*)Harga batubara disajikan dalam basis DMT (Dry Metric Ton) dan CFR (Cost & Freight)

Pada 2021, konsumsi HSFO, diesel dan batubara mengalami penurunan sejalan dengan volume produksi yang lebih rendah. Hal itu dikarenakan PT Vale menurunkan pengaturan daya untuk tanur listrik empat yang telah memasuki usia.

“Pada Desember kami memulai shut down pembangunan kembali tanur listrik empat dan pembangunan kembali tersebut akan berlangsung selama sekitar lima bulan. Harga rata-rata HSFO, diesel dan batubara juga meningkat, masing-masing sebesar 42%, 28% dan 62%,” jelasnya.

Kas dan setara kas Grup pada 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 masing-masing sebesar AS$508,3 juta dan AS$388,7 juta karena Grup menerima pendapatan yang lebih tinggi pada 2021. PT Vale akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaankas.

PT Vale mengeluarkan sekitar AS$180,7 juta untuk belanja modal pada 2021, mengalami peningkatan dari yang dikeluarkan pada 2020 sebesar AS$152,1 juta terutama disebabkan oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk kelangsungan dan modal pertumbuhan pada 2021.
[1 ]

Pada Desember 2021, untuk keduakalinya PT Vale menerima predikat PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ini menandai untuk kedua kalinya penilaian prestisius tersebut diberikan kepada perusahaan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi di Indonesia.

“Kami bersyukur dan akan terus meningkatkan praktik-praktik penambangan yang baik dalam operasi kami untuk masa depan yang lebih baik,” ucapnya.

Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktifitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing Perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utamanya, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi dan komunitas kita.

Perseroan menghimbau pembaca untuk melihat ikhtisar pencapaian Grup. Pencapaian operasional serta hasil keuangan yang diaudit telah dirangkum pada halaman-halaman selanjutnya.

Wartawan: Yusrif Aryansyah

URL List

Komentar