Teken Kerjasama dengan Unidayan, Kepala BKIPM Baubau Harap Implementasinya Berjalan Baik

FOTO: Penandatanganan kerjasama antara Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Baubau dengan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan), Selasa (9/5). dok: sri rahayu/ cekfakta.co.id

CEKFAKTA.CO.ID,. BAUBAU – Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Baubau melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan).

Acara tersebut dirangkaikan dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Baubau, Pamuji Lestari.

Kuliah umum dengan tema Peran BKIPM dalam Penjaminan Ikan Sehat Bermutu da Bebas Mikroplastik berlangsung di Unidayan, Selasa (9/5).

Dalam paparannya, Pamuji Lestari menyampaikan bahwa tugas utama BKIPM adalah mencegah masuk dan tersebarnya hama serta penyakit ikan (HPIK).

Selain itu, lanjut Pamuji, juga untuk mencegah pangan dan pakan yang tidak sesuai dengan standar mutu keamanan. Melakukan pengendalian, pengawasan produk rekayasa genetik/Genetically Modified Organism (GMO) serta satwa akuatik dilindungi.

Lebih jauh lagi dikatakannya, Indonesia yang saat ini menjadi salah satu negara pengekspor hasil perikanan terbesar di dunia dengan serius menggarap pasar internasional melalui berbagai komoditas unggulan dengan nilai produksi budidaya saat ini sebesar 15 juta ton dengan nilai 153 triliun rupiah.

Dia juga mengatakan, sumber daya ikan merupakan potensi ekonomi yang besar bagi masyarakat Indonesia sehingga perlu komitmen bersama antara masyarakat dan pemerintah untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutannya.

“Melalui kerjasama dengan perguruan tinggi, utamanya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unidayan, kami ingin mensinergikan kedua insitusi diantaranya melalui tri dharma perguruan tinggi untuk membantu masyarakat dan generasi kita mendatang,” jelas Pamuji Lestari.

Melalui kerjasama ini, Pamuji berharap implementasi sistem kesehatan ikan, jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (SKIJMKHP) di Kepulauan Buton tetap berjalan sebagaimana mestinya.

“Kerjasama lintas sektor memegang peranan penting untuk memastikan partisipasi dan kontribusi semua pihak maupun stakeholder bersifat optimal,” sebut Pamuji.

Dijelaskannya lagi, BKIPM sesuai dengan tugas dan fungsinya memerlukan dukungan kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, institusi pendidikan dan unsur terkait dalam upaya menjaga mutu dan keamanan hasil perikanan Indonesia mulai dari hulu sampai hilir.

“Hal itu agar ketersediaan pangan bergizi asal ikan bagi masyarakat Indonesia dan juga untuk kepentingan ekspor dapat berjalan secara kontinyu dan konsisten,” jelasnya

Dirinya kembali berharap dengan kerjasama itu dapat tercipta internalisasi formal bidang keahlian perkarantinaan/ kesehatan, mutu, dan keamanan hasil perikanan ke dalam dunia akademi.

“Semoga implementasi dari kerjasama ini dapat berjalan dengan baik sehingga hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan bersama,” harapnya seraya menutup kuliah bersama tersebut.

URL List

Komentar