MUNA BARAT – Pengurus Daerah (PD) Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Muna Barat (Mubar) kembali mempererat sinergitas dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam rangka mengembangkan potensi di sektor kelautan dan perikanan, Kamis, (16/02/2023).
Pada pertemuan yang berlansung dalam suasana akrab di Dinas Perikanan dan Kelautan Mubar, Ketua PD SNNU Mubar didampingi Bendahara melakukan diskusi bersama Sekertaris Dinas (Sekdis) Perikanan dan Kelautan Mubar dan Kabid Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya terkait program-program pengembangan masyarakat daerah pesisir dan pemanfaatan potensi di sektor kelautan dan perikanan.
Ketua PD SNNU Mubar, Dedi Tarly menyampaikan, pertemuan dengan pemda merupakan upaya awal PD SNNU Mubar untuk bersilaturahmi.
Dedi menuturkan, pihaknya bakal bantu memajukan sektor perikanan dan kelautan daerah, sehingga kesejahteraan masyarakat nelayan dapat lebih terjamin.
“Untuk itu, kami sebagai badan otonom resmi yang berdiri digagas pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang tahun 2015, ingin berkontribusi langsung turun ke lapangan agar nelayan di daerah kita tercinta Muna Barat bisa lebih maju dan sejahtera,” ucap Dedi.
Lanjut Dedi, SNNU hadir sebagai bentuk kepedulian Nahdlatul Ulama dalam memperjuangkan taraf hidup masyarakat nelayan pesisir dan pelaku usaha perikanan sebagai hak atas kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia
Sementara itu, Bendahara SNNU Mubar, Khalid Al Hadring Smith menegaskan, sebagai kabupaten baru, Mubar mempunyai potensi ekonomi yang tinggi dari sektor kelautan dan perikanan jika dikeloka dengan baik dan benar. Untuk itu, perlu adanya perencanaan perlindungan dan pengelolaan sumber daya perairan yang matang.
“Bicara sektor kelautan dan perikanan sudah menjadi tanggung jawab setiap stakeholder, tanpa terkecuali SNNU, Pemda Mubar, organisasi kemasyarakatan yang mewadahi nelayan dan masyarakat pesisir untuk keberhasilan pembangunan berhaluan kelautan dengan menjadi poros maritim khususnya di Sultra yang mengedepankan prinsip kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat nelayan,” ujar Magister Manajemen UHO ini.
Di momen yang sama, Sekdis Memy Willystiani mengatakan potensi perikanan di Mubar sangat banyak, sehingga diakui sebagai penyumbang terbesar komoditas kepiting ranjungan untuk di Sultra.
Selain, lanjutnya, banyak pula potensi lain yang dapat dikelola, seperti udang, rumput laut, lobster, hingga ikan.
“Sehingga kalau ini dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber bagi pemasukan daerah terutama nelayan-nelayan di Mubar,” kata Sekdis.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Usaha Perikanan Budidaya, Subakti menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Mubar telah membuat kelompok-kelompok nelayan yang tersebar di beberapa wilayah.
Selain itu, untuk memaksimalkan kelompok-kelompok tersebut, pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan para nelayan, khususnya kelompok yang dibina langsung oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Mubar.
“Pelatihan dan sosialisasi rutin kami laksanakan, termaksud pemberian bantuan bibit, kapur, dan juga alat-alat penunjang produksi nelayan-nelayan, tetapi karena beberapa keterbatasan masih ada beberapa program yang belum maksimal terlaksana, untuk itu kami sangat menghargai tujuan kunjungan PD SNNU Mubar untuk secara bersama-sama mengembangkan potensi perikanan dan kelautan Mubar,” ucap Subakti.
Publsher: YRA
Komentar