CEKFAKTA.CO.ID,. KENDARI – Ketua Bidang Pembangunan Energi, Migas dan Minerba Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Muhammad Ikram Pelesa menyambangi Kantor Perwakilan PT Tiran Indonesia yang berada di Kota Kendari, Jumat, (22/10/21).
Hadirnya Ikram tersebut, guna mengembalikan paket pemberian Humas PT Tiran Mineral tempo lalu. Tak lupa juga Ikram membingkiskan satu bungkus kopi produk lokal Sutra.
“Paket yang kami kembalikan hari ini berupa 3 buah dos yang tidak diketahui isinya. Serta saya memberikan juga satu bungkus kopi produk lokal Sultra untuk Humas PT Tiran Mineral,” kata Ikram.
Menurutnya, pengembalian itu dilakukan, sebagai bentuk penolakan terhadap dugaan gratifikasi atas gerakan yang tengah disuarakannya terhadap PT Tiran Mineral.
“Saya atas nama pribadi dan juga PB HMI mengembalikan paket yang telah dititipkan oleh Humas PT Tiran Mineral, La Pili di rumah kediaman saya yang diberikan kepada orang tua saya,” tegasnya.
Ia juga menilai, pengembalian paket tersebut, sebagai bentuk perlawanannya terhadap apa yang telah diframing selama ini. Pasalnya, ia telah diduga berkompromi menerima bingkisan dan paketan dari PT Tiran Mineral.
Namun, Ikram menyesalkan niatan mengembalikan paket bingkisan tak disambut dengan kooperatif oleh pihak PT Tiran.
“Saya berharap tadi bisa diterima oleh pihak PT Tiran dan terdokumentasikan pada saat saya mengembalikan paket itu, sama seperti pada saat La Pili menitipkan paket kepada orang tua saya,” ucapnya.
Padahal, katanya lagi, pengembalian paket tersebut guna menegaskan bahwa dirinya dengan PT Tiran Mineral sudah tidak ada persoalan terkait paket itu.
Sedangkan untuk bingkisan kopi salah satu produk UMKM lokal, tambah Ikram, hal itu sebagai bentuk perkenalan terhadap produk lokal dan memberdayakan mereka agar jangan mempopulerkan produk dari luar.
“Itu sebagai bentuk perlawanan saya terhadap produk-produk luar, kalau memang cinta terhadap produk lokal, saya kasih dia (La Pili) kopi Tolaki dan juga agar dia ngopi dulu agar fokus,” ucap Ikram menandaskan.
Terpantau awak media, saat disambangi, salah seorang karyawan PT Tiran bernama Feri bersedia menerima pengembalian paket. Namun, enggan untuk memberikan komentar.
“Ditulis saja nama saya Feri, serahterimakan saja dalam bentuk surat, saya tidak punya kapasitas untuk memberikan komentar,” katanya singkat.
“TIM”
Komentar